:: Salam hangat dari keluarga besar KOMBIS untuk anda, dalam setiap kunjungannya di web KOMBIS. Semoga apa yang kami persembahkan dalam web ini dapat berguna untuk anda dan kita semua ::

Kunci Sukses Kepemimpinan Dalam Bisnis




Jika Anda memperlakukan pegawai dengan benar, mereka akan memperlakukan pelanggan dengan benar. Jika pelanggan diperlakukan dengan benar, mereka akan memberi keuntungan pada Anda. -J.W. Marriot Jr.-


Secara sederhana Peter F. Dracker mengartikan manajemen dan kepemimpinan sebagai suatu keahlian seseorang untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Dwight Eisenhower pernah ditanya tentang rahasia keberhasilannya bekerjasama secara gemilang dengan Fraksi Kongres Amerika, Apakah presiden Amerika Serikat yang mantan jenderal itu menjawab dengan disiplin militer atau kekuasan presiden? Tidak. Dia berbicara tentang persuasi. "Anda memimpin bukan dengan memukul kepada orang" katanya. "Itu namanya serangan, bukan kepemimipinan". Einshower menambahkan "Saya lebih baik membujuk orang untuk bekerjasama, karena begitu dia berhasil kita bujuk, dia akan tunduk tanpa sadar. Jika saya menakutinya, dia hanya bertahan selama dia takut setelah itu berakhir."

Sangat sering terjadi, seorang pimpinan perusahaan atau organisasi tidak mau mempelajari ilmu kepemimpinan hanya karena ia telah menjadi seorang pimpinan, terlepas dengan cara apa ia berada di situ. Kepemimpinan bukanlah gaya bebas, Anda tidak boleh mengatakan "inilah gaya saya, ikuti saja, masing-masing kan punya gaya sendiri". Dalam setiap cerita sukses pemimpin besar tercatat bahwa mereka bisa menjadi begitu hebat dan mampu mengukir sejarah adalah karena kebaikan sikap dan perilakunya. Mereka memiliki pribadi yang sangat menarik dan menyenangkan bagi setiap orang. Pujian terbaik bagi pemimpin adalah pujian yang datang dari bawahannya. Pemimpin seharusnya menjadi pahlawan bagi atasan sekaligus bawahannya. Bukan menjadi pahlawan bagi atasan dengan cara menyakiti dan menghianati bawahannya.

Salah satu kata yang populer tahun 1990-an adalah pemberdayaan (empowerment). Artinya, bagaimana seorang pemimpin mampu memberdayakan bawahan semaksimal mungkin untuk kemajuan perusahaan dan kesejahteraan bersama. Pemimpin diberi tugas untuk memberdayakan orang-orang. Gunakan kekuasan untuk membantu orang lain, bukan untuk meraih tujuan pribadi atau mendapatkan nama. Adalah tugas pemimpin untuk mengembangkan para pekerja yang mempunyai kekurangan dengan sebaik-baiknya. Untuk itulah pemimpin ada dan dibayar mahal. Mungkin seorang pemimpin bisa maju terus secara cemerlang sendirian untuk sementara, tetapi sejarah sukses mencatat, kebanyakan pemimpin menjadi sukses karena didukung oleh tim yang solid.

Seorang pemimpin besar akan berkata "Saya tidak akan menyalahkan seseorang yang membuat kesalahan, tapi saya akan minta ia memperbaikinya". Kapal yang paling aman adalah kapal yang selalu berada di pelabuhan. Tapi bukan untuk itu kapal dibuat. Kemampuan untuk belajar dari kegagalan adalah jalan menuju sukses yang abadi. Tak satupun orang di dunia ini yang tak pernah melakukan kesalahan, Pekerja yang baik dan potensial harus tetap didorong, dihargai, dan diberi rangsangan agar bangkit dengan lebih baik ketika ia melakukan kesalahan. Dennis Hayes berkata "Ketika orang bekerja di tempat yang peduli terhadapnya, mereka akan memberikan lebih dari sekedar kewajiban." Jika Anda memperlakukan karyawan seolah-olah mereka mampu dan pintar, mereka akan bekerja dengan lebih baik dan lebih baik lagi.

Kalau menghargai orang lain mempunyai pengaruh besar, mengapa begitu banyak pemimpin terperangkap ke dalam kebiasaan merendahkan dan membentak bawahan? Alasannya adalah demi harga diri. "Manajer pamer diri" kata John B. Robinson, Jr., wakil presiden eksekutif Fleet Financial Group. "Saya telah sering melihat orang karena dalam situasi sulit menggunakan gaya yang tidak wajar. Saya telah melihat selama bertahun-tahun beberapa orang berusaha menjadi manajer yang hebat, tangguh, tetapi mereka sebenarnya bukan manajer hebat. Itu mungkin sekedar upaya menutup-nutupi kelemahannya sendiri." Apakah sikap pemimpin seperti itu efektif? Hampir tidak pernah. Jika Anda memperlakukan bawahan dengan baik, karyawan tidak akan pernah mempersoalkan kekurangan-kekurangan Anda. Ingatlah bukan hanya Anda yang butuh bawahan yang baik, mereka juga berhak punya atasan yang baik. Untuk bisa bekerja dengan baik, mereka mendambakan pemimpin yang baik.

Jabatan adalah salah satu kenikmatan duniawi yang menyilaukan karena menjanjikan kekayaan, wibawa dan kekuasaan. Banyak orang yang berambisi mendapatkannya, walau dengan berbagai cara yang tidak terpuji dan terkadang merugikan orang lain. Setelah jabatan didapat dan kekuasaan di tangan. Ia lalu berbuat sewenang-wenang. Tidak ada yang perlu ditakuti dan tidak ada yang berani memperingatkan. Ia lalu menjadi angkuh, sombong, gampang marah, senang menyiksa bawahan, boros dan serakah. Meskipun dalam organisasi, bawahan lebih rendah dari Anda, dalam keterbatasan itu, mereka sangat mungkin menjalani hidup lebih baik dari Anda. Seringkali dalam bekerja, mereka lebih ikhlas, berperilaku lebih sopan, hidup lebih sederhana, lebih mampu menahan amarah dan tidak serakah. Mereka menyadari, dalam kerendahan mereka harus menjalani hidup dengan benar. 

Bawahan bukan hanya sekedar pekerja, mereka adalah manusia yang kebetulan bernasib tidak sebaik para manajernya, meskipun sebenarnya banyak diantara mereka mempunyai kemampuan yang baik untuk menjadi manajer bila diberi kesempatan. Keberhasilan mereka perlu dihargai, dipuji, dan dirayakan. Bila mereka gagal, mereka perlu ditangani secara hati-hati. Lakukanlah itu. Kemudian menjauhlah. Anda akan menyaksikan hasilnya. Lakukan itu dan Anda pun akan dikelilingi oleh orang-orang yang bermotivasi tinggi. Sebagaimana dikatakan oleh Bill Geppert, "Perhatikan anak buah Anda, maka bisnis itu akan jalan dengan sendirinya". Mereka akan memberikan yang terbaik untuk Anda, dan pada akhirnya, sebagai manajer, Andalah yang akan mendapat nama dan pujian.


Sumber : Santika, I Putu. 2009. Menjadi Pemimpin Efektif: Bahagia dan Membahagiakan Orang Lain. Malang. Bayumedia Publishing.

Teknik Presentasi Dalam Bisnis

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Presentasi bisnis bagi para staf manajer pada semua level/tingkatan dalam suatu perusahaan berskala menengah dan besar merupakan hal yang biasa. Baik dalam kaitannya dengan masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi.
Namun, arti presentasi bagi seorang pebisnis adalah untuk membujuk, memberi informasi, dan untuk meyakinkan rekan kerja atau klien untuk dapat membeli produk / menggunakan jasa yang ditawarkan.
Presentasi bisnis memiliki proses hingga sampai pada tahap mempengaruhi seseorang, yaitu:
1.   Menginformasikan pesanpesan bisnis kepada audiens
2.   Menghibur audiens
3.   Menyentuh emosi audiens
4.   Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Sebelum melakukan presentasi hendaknya seorang pebisnis melakukan persiapan terlebih dahulu, yakni :
1.  Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan disampaikan, agar yang ingin disampaikan dapat mencapai sasaran.
2.   Pengusaha berbagai alat bentu presentasi dengan baik
3.   Menganalisis siapa audiens anda.
4.  Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi, guna mempermudah bagi seorang pembicara.
Setelah mempersiapkan presentasi bisnis, maka pebisnis perlu mengambil keputusan untuk memilih alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan presentasi bisnis, seperti :
1.   Papan Tulis
2.   Flip Charts
3.   Tranparasi Overhead Projector
4.   Slide
5.   Papan Tulis Elektronik
6.   Video Cassete Recorder (VCR)
7.   Panel LCD Projector

Ketrampilan yang Anda miliki sebagai komunikator akan menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan presentasi bisnis. Oleh karena itu Anda harus tampil rapi dan sopan dalam presentasi karena semua mata akan tertuju pada Anda. Tenangkan diri sejenak. Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan lambat-lambat. Kemudian tenangkan pikiran dan emosi Anda pula. Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegas dan mantap. Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan Anda. Berbicaralah dengan keras dan lantang. Bila Anda berbicara lambat, maka bibir Anda akan semakin gemetar, suara Anda pun bergetar. Salurkan rasa grogi Anda melalui suara Anda yang keras dan lantang. Suara keras Anda bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut. Anda juga bisa diam sejenak. Anda dapat menyalurkan ketegangan dalam diri anda pada para audiens, yaitu dengan memulai presentasi Anda dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan Anda terserap dan jadi ketegangan audiens. Yang terakhir, lontarkan humor yang wajar. Lenturkan kegugupan Anda dengan sebuah humor yang wajar. Anda memang perlu merencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas. Sebagai catatan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapa pun adalah humor tentang diri Anda ;)

Dari berbagai sumber.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
WWW.COYSKA.COM